PEMILU (dalam rangka) MENCARI PEMIMPIN YANG SEBENARNYA

“MENCARI PEMIMPIN YANG SEBENARNYA”
(sebuah Tulisan jelang pemilihan umum 9 April 2009)
Oleh : Hariadi Hardy, ST
Anggota KAMMI Maluku Utara

Menarik apa yang ditulis Oleh Maulana Wahiduddin Khan dalam Bukunya “psikologi Kesuksesan “ perhatikanlah bagian luar dari sebutir Telur. Ia tampak sehat dan baik. Sampai saat itu mungkin begitulah adanya, namun ketika kita pecahkan kulitnya barulah kita ketahui apakah ia sebenarnya baik atau buruk.”

Potongan Tulisan Maulana Wahiduddin Khan ini benar-benar memberikan kita pelajaran yang sangat penting yaitu siapakah pemimpin yang sebenarnya??
Belajar dari telur yang baik mungkin itu pesannya bahwa disekeliling kita ada orang-orang yang berpura-pura baik ketika akan ada suksesi kepemimpinan, laksana sebuah telur, kita sangat sulit membedakan mereka tetapi ketika kita berhasilnya memecahkan kulitnya, barulah kita tahu siapa mereka..!!!!

Kurang 1 Setengah bulan lagi bangsa Indonesia akan memasuki sala satu momentum terbesar yaitu pemilu 2009, banyaknya jumlah partai semakin menambah persaingan Jelang Pemilu nanti. Masing – masing partai telah mempromosikan Platform Partainya. Tidak Tanggung – tanggung mereka juga telah memberitahu kepada Publik siapa calon Presiden Mereka.
Yang pastinya siapapun yang menjadi pilihan Rakyat Indonesia nanti, setidaknya ada hal-hal yang harus kita perhatikan. Yaitu siapakah Pemimpin yang sebenarnya??? Yang dengan ikhlas naik sebagai calon untuk membangun bangsa ini.
Harus diakui bahwa bangsa ini masih meninggalkan beban masa lalu, masalah korupsi adalah masalah klasik yang terus saja terjadi, tidak mengenal siapapun, tidak tanggung-tanggung para anggota dewan kita yang lahir di era Reformasi pun ikutan – ikutan Mencontek Budaya Korupsi ini, satu persatu mereka terseret pada Budaya ini, apakah karena tuntutan ekonomi? Tidak juga, karena kita tahu rata-rata mereka adalah orang yang berpanghasilan ”besar”, kita akan sampai pada satu titik yang sama yaitu bangsa kita kehilangan ”kejujuran”, hilangnya nilai kejujuran menyebabkan penyelewengan amanah, amanah sebagai wakil rakyat kemudian menjadi sumber penghasilan tambahan, ya hilangnya kejujuran menyebabkan kasus korupsi semakin marak terjadi. Oleh karena itu Bangsa ini membutuhkan Pemimpin yang cerdas secara akal dan hati, “BUKAN SEKEDAR KATA-KATA” bukanlah yang pandai berektorika tetapi pikiran dan hatinya kosong.

Sebuah pertanyaan penting dimanakah para pemimpin yang sebenarnya ini??? Mungkinkah para pemimpin yang cerdas hati dan akal ini ada di Bangsa ini??? Jika ada sekali lagi dimanakah mereka??

Mencari pemimpin yang sebenarnya untuk Bangsa ini mungkin tidaklah mudah. Layaknya mencari jarum disetumpuk jerami, Tetapi ada hal penting yang harus diperhatikan oleh Rakyat Indonesia sebelum mereka memilih, yaitu kemampuan menentukan pilihan dengan bijak. Karena tidak bisa dipungkiri dalam beberapa kasus yang terjadi di Negeri ini ternyata dalam dunia perpolitikan, ada saja kita menemukan orang – orang yang tidak amanah ketika dia memimpin, padahal ketika dia mencalonkan dalam Pemilihan umum janjinya begitu luar biasa, tapi ketika dia sudah terpilih semuanya dilupakan bahkan tidak ada satupun program kebaikan yang bisa dia lakukan, mungkinkah ini pemimpin yang sebenarnya?? Yang lebih aneh lagi orang – orang tipe tersebut terus saja dipilih setiap tahunnya pada setiap Pemilu, dan seperti biasa tidak ada perubahan yang signifikan yang bisa dilakukan, mungkin karena masyarakat kita sudah biasa “Memilih karena Teman, Keluarga, etnis, dan
sebagainya’ Padahal islam sudah menyebutkan criteria pemimpin yang harus kita pilih.

Lihat dan Renungkan syair lagu ini “ …carilah pemimpin yang takutkan Allah, yang minta dibantu menegak kebenaran, yang minta ditegur kalau ia bersalah, yang tidak menyebut apa jua jasanya, yang tidak membuat janji-janji manis,…(Nasyid The Dzikir).
Selain itu dari ibnu Abbas Rasulullah saw juga bersabda :
” Barangsiapa Mengangkat seorang laki – laki (untuk suatu jabatan) berdasarkan sikap pilih kasih, padahal ada dikalangan mereka orang yang lebih diridhai Allah darinya, maka sesungguhnya Ia telah mengkhianati Allah, Rasul, dan Orang-orang beriman (HR al-Hakam, Suyuthi menshahkannya).

Bagaimana dengan ayat Al-Qur’an, lihatlah QS At-Taubah : 23 yang menegaskan agar tidak menjadikan saudara-saudara kita sebagai pelindung jika mereka lebih menyukai kekafiran daripada keimanan,

Berikutnya factor lain yang menghambat pelaksanaan setiap suksesi kepemimpinan dibangsa ini yaitu lemahnya partisipasi Masyarakat dalam menyalurkan aspirasinya pada saat pemungutan suara. tidak Heran jika Fatwah MUI pun dikeluarkan Bahwa Golput Haram Hukumnya, Terlepas dari masalah kontroversi Fatwah MUI ini, kita melihat bahwa memilih pemimpin yang baik adalah Wajib, karena Bangsa ini memilih para pemimpin bangsa melalui momentum Pemilu setiap lima tahunan maka Seluruh rakyat Indonesia diharapkan tidak meninggalkan momentum ini. jangan Pesimis untuk memilih!!! Karena Pasti masih ada ”Partai Kita Semua”, ”Partai Keren Sekali”, ”Partai Kyai dan Santri” ”Partai Kasih Sayang” yang bisa kita usung sebagai para pemimpin masa depan kita.

Ketika rakyat Indonesia telah cerdas memilih, ketika rakyat Indonesia telah menyalurkan aspirasinya dengan tepat, maka yakinlah Perkembangan Bangsa Indonesia kedepan akan lebih baik, kita tidak bisa sekedar mengeluh ketika Roda Bangsa ini tidak berjalan, karena kitalah yang telah memilih mereka, oleh karena itu sebelum terlambat wahai para Mahasiswa dan Rakyat Indonesia mari pecahkanlah Telur itu biar kita sama-sama melihat mana telur yang baik dan mana yang buruk,... sebelum orang – orang yang tidak benar kembali memimpin bangsa ini,...sekarang atau tidak sama sekali roda ini harus kita gulirkan, jika tidak kita akan terus seperti ini,,,,,Allahuallam Bissawab
"hariadi Hardy"

Comments

Popular posts from this blog

PRINSIP DAN TEKNIK IDENTIFIKASI DAMPAK LINGKUNGAN

biotek yoghurt

Mahalnya Kebersihan